Simfoni dalam Ruang : Perancangan Gedung Opera Berbasis Performance-Oriented Design dengan Pendekatan Arsitektur Biomimikri

Main Article Content

Diah Oktaffenti
Adelina Rahmadiyanti
Faqih Fajar S
Nabilah Khairunnisa
Nabilla Desviana Daud
Owen Sebastian
Zilvany Amalia Z

Abstract

Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang utama wilayah tersebut. Hal ini membuka peluang besar bagi pengembangan fasilitas publik berskala nasional maupun internasional, termasuk bangunan dengan fungsi MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions). Perancangan gedung pertunjukan sebagai bagian dari fasilitas MICE menjadi urgensi untuk mendukung kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya yang masif. Penelitian ini mengusung pendekatan Performance-Oriented Design yang dikombinasikan dengan prinsip arsitektur biomimikri, guna menciptakan bangunan yang efisien, responsif terhadap iklim tropis Balikpapan, dan berkelanjutan secara lingkungan. Pendekatan biomimikri digunakan untuk meniru strategi-strategi adaptif dari organisme lokal dalam menghadapi tantangan iklim, seperti ventilasi alami, bentuk struktur, dan sistem pengelolaan air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi kontekstual, merumuskan konsep desain, serta menyusun rekomendasi perancangan berbasis kinerja bangunan. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya alternatif desain gedung pertunjukan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mampu menjadi penanda arsitektur berkelanjutan di Kalimantan Timur.

Article Details

How to Cite
[1]
D. Oktaffenti, “Simfoni dalam Ruang : Perancangan Gedung Opera Berbasis Performance-Oriented Design dengan Pendekatan Arsitektur Biomimikri”, djtech, vol. 5, no. 1, pp. 1-6, Jul. 2025.
Section
Dewantara Journal of Technology Volume 5 Nomor 1

References

American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers. (2019). Energy standard for buildings except low-rise residential buildings (ANSI/ASHRAE/IES Standard 90.1-2019).

Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 1726:2019: Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung.

Frick, H. (1997). Dasar-dasar arsitektur ekologis. Kanisius

Green Building Council Indonesia. (2021). Greenship for new building version 1.2.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. (2017). Peraturan Menteri PUPR Nomor 14 Tahun 2017 tentang Bangunan Gedung.

Leach, N. (2014). Rethinking architecture: A reader in cultural theory. Routledge.

Sukawi. (2008). Ekologi arsitektur: Menuju perancangan arsitektur hemat energi dan berkelanjutan. Simposium Nasional RAPI VII.